Menemukanmu’
di pematang mimpiku
Dengan warna kuning menyala
Kau bawa serantang kasih sayang dan air cinta
Ku bajak sawahku dengan sungguh’
Menetes peluh di genangnya
Lalu kau pun panggil aku
Menggelar tembikar dan terduduk manis dengan senyummu.
Tawa renyah menggema
Abayamu ternoda oleh kuah sayur yang tercipratkan sendok yang ku taruh serampangan.
Angin ikut bicara
Terik mentari sedikit baik hati

kutatap rautmu’
Dan hatiku yang bicara:
Di antara segala rupa dan hidupku yang sederhana, ada cintamu yang tulus membahana.


2 April 2005